Sunday 25 May 2014

Untuk 'Calon' Anakku

Ini tentang anakku, yang masih dalam bentuk cairan dan ruhnya masih disimpan di tempat nenek moyangnya Nabi Adam AS yaitu di Surga. Harus kupercepat bercerita tentang dia malam ini. Tapi, tidak akan aku kenalkan dahulu namanya sekarang, takutnya ada yang baca dan menjiplak namanya terlebih dahulu untuk anaknya.

Ini ayahmu nak yang menulis, ma'afkan ayah  belum cepat-cepat mencari calon ibumu. Ayah sedang sibuk memantaskan diri untuk pantas juga mendampingi ibumu yang juga pantas nanti kau panggil ibu.

Nantinya akan kuberikan sosok ibu yang cantik. Tentunya tanpa kawat gigi, tanpa bulu mata sintetis, tanpa pemanis buatan karena sudah manis sejak lahir. Sehingga engkau akan selamat dari cacian teman-temanmu. Kamu bisa bangga dan jangan buat dia kecewa, khawatir si ibu tempramen dan mengutukmu jadi alas kaki.

Kau akan butuh apa yang dibutuhkan diwaktu engkau lahir dan tumbuh besar. Kau butuh susu terbaik selain susu ibumu, butuh mainan yang banyak agar kau senang selalu, butuh pendidikan yang baik tanpa kepala sekolah dan guru yang pedofilia, tentunya kau butuh uang banyak sehingga memaksaku mencari nafkah. Tapi, kau butuh tau siapa ayahmu ini nak.

Cari saja nama ayahnya di kolom search google. Ketik 'Dani Maulana' maka kau akan tau siapa ayah. Tapi jangan sekarang, karena urutan atas halaman pertama penelusuran masih diduduki si Alm.Dani Maulana yang menjadi korban kekerasan pendukung sepak bola di GBK. Di bawahnya baru ada web ayah http://www.danimaulana.com .

Web itu ayah buat atas dasar kecintaan. Ada banyak buah fikiran yang dituangkan disana. Kamu bisa menambahkan komentar jika menghargai karyanya. Silahkan kamu baca jika mau. Jika tidak ya harus mau, bukan maksud untuk pamer nak, tapi kamu perlu juga bangga siapa ayahmu.

Dengarlah, tak ingin rasanya membuangmu yang masih tak berdaya secara sia-sia. Kakak-kakakmu terdahulu hanyut didalam kamar mandi. Entah sebabnya apa, tapi mungkin 'ohhhh nani' sebabnya. Dasar si nani gak berguna. Habis waktu itu bingung melampiaskan kemana. Ma'afin ayah nak.



“Jika tak mampu memberinya harta, berikanlah dia bangga.”
--Si Karung Goni --

12 comments:

  1. your kid should be proud of you someday :')

    ReplyDelete
  2. sebenarnya terharu bacanya :'(
    tapi kalimat penutupnya gak enak banget -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya lupa naroin kecap diakhir kalimat :)

      Delete
  3. etdah bang endingnya greget :v


    adamhasnan.com

    ReplyDelete
  4. Hahaha.. paragraf yang terakhir masih tanda tanya nih..
    Apakah masih akan ada yang hanyut kedepannya atau ngga. hehee..

    ReplyDelete
    Replies
    1. tergantung jaringan internet saat streaming :p

      Delete
  5. wah sweet sekali bikin surat utk calon anak

    ReplyDelete
  6. untuk calon istri gak bang? *emaapin

    ReplyDelete