Friday 31 October 2014

Ilusi Si Ilusiana Part 3 Jago Suit

Aku bisa menebak saat ini kamu pasti sedang tertawa. Seperti itu dulu yang aku hanya bisa lakukan saat Lusi mulai berilusi tentang Rumah Makan Pengemis Banten dan soal Bambu Runcing. Kalian bisa saja saling merindu, atas  tawa khas yang memecah sepi bagai merindukan pagi hari.

Dinginnya pagi berselimut kabut yang dulu ada di setiap awal hari Serang Banten menemaniku sampai ke sekolah. Ada PR pelajaran Fisika yang dikerjakan semalaman. Menyebabkan rasa kantuk sampai waktunya Pak Asep guru Fisika masuk kelas.

“Tanggal berapa sekarang?”
Suara Pak Asep memecah keheningan kelas setelah semua murid selesai membaca do’a dan mengucapkan salam.

"Tanggal 15 bulan Oktober 2007 Pak.”
Jawab serentak para murid.

“Oke, nomor absen 15, 10, 20 dan 7 Maju kedepan tuliskan jawaban PR minggu lalu.” 

Ini gaya khas Pak Asep mengajar. Gaya mengajar yang memaksa muridnya selalu siap dalam kondisi apapun dan tentunya siap juga menghafal urutan absen dan tanggal hari ini. Entah gaya ini masih dipakai sampai sekarang atau tidak, yang aku tau dengan begini setiap pertemuan dengan pelajaran Fisika semua murid harus siap.
 
Ternyata nomor absen 7 adalah nomor absenku. Ini sudah kuduga sebelumnya malam hari dirumah saat mengerjakan 3 soal Fisika tentang Teori Momentum.

Hati sedikit berdebar bukan karena sedang jatuh cinta tapi karena aku hanya menyelesaikan soal nomor 1 sampai 2 saja semalam. Ada satu soal ialah nomor 3 yang tidak selesai aku kerjakan mungkin sebab sangat sukar dipecahkan rumusnya. Dalam hati kecil aku berkata semoga saja aku tidak mendapat soal nomor 5.

Aku dan keempat murid yang disebutkan tadi nomor absennya maju dan bersiap menerima pembagian spidol dan nomor urut soal yang akan dikerjakan. Detik-detik  meneganggakan kamu bisa bayangkan saat itu, seperti detik-detik tendangan finalti di Final Piala Dunia. Semakin hening terasa kelas sampai aliran keringat yang jatuh ke lantai pun berbunyi nyaring. *Crek..crek...

“Kamu kerjakan soal nomor 1, kamu nomor 2, dan kamu nomor eee.. nomor 5.....” 

sesaat Pak Asep berhenti karena jumlah soal tidak sesuai dengan jumlah murid yang kebagian giliran maju. Ada 3 soal untuk 4 murid yang artinya ada satu murid dapat bebas kembali ketempat duduk.

Masalah ini diputuskan oleh Pak Asep yang menyuruh aku dan Lena SUIT menentukan siapa yang bebas kembali duduk dan siapa yang mengerjakan soal nomor 3. Inilah saatnya, jempol, telunjuk dan kelingking menyelamatkan nasib pemiliknya, nasib malu dan hukuman karena tidak sanggup mengerjakan PR Fisika.

Momentum SUIT ini berhasil memutar balikan kenangan saat  masih bersama Lusi di sekolah dasar. Lusi itu jago SUIT, aku pun heran bagaimana bisa Lusi selalu melatih ketangkasan ketika adu SUIT. Sempat terfikirkan Lusi itu Dewa SUIT yang diturunkan khusus ke Bumi untuk mengajariku permainan SUIT. Segala urusan yang menentukan dalam hidup kami ditentukan oleh adu SUIT saat itu.

Dari 10x adu SUIT 15x Lusi selalu menang, entah matanya yang cepat melihat gerakan jari saat turun saling berhadapan atau memang jarinya sudah otomatis mendeteksi jari apa yang akan aku keluarkan untuk berusaha mengalahkannya. Yang kuingat semakin aku berusaha mengalahkan Lusi dalam suit semakin jelas kemampuan teknik tinggi yang dia miliki.

Kembali kepada momentum SUIT antara aku dan Lena untuk menentukan siapa yang kembali duduk, Lena mengusap telak tangannya ke rok, aku menjilati telapak tanganku sebagai tanda siap atau bisa disebut kuda-kuda saat bersuit. Dan akhirnya SUIT ini dimulai...

“Ciaaatt........” aku mengankat tangan sampai melewati belakang kepala.
“hiaaatt...” Lena juga begitu bahkan sampai kebelakang punggung.”

Murid lain dan Pak Asep dengan seksama memperhatikan, menunggu dan bersiap melihat hasil pertandingan SUIT antara aku dan Lena. Ini demi Lusi sang Dewa Suit, demi kebebasanku juga, aku tak mungkin kalah dari Lena yang amatiran.

Hasil akhir adu Suit Lena (jempol) VS Agra (kelingking) . ilustrasi gambar : lifosa.blogspot.com
Dan akhirnya Lena kalah dengan teragis, Jempolnya yang mengembang harus mengakui kelingkingku yang runcing karena sering diasah (dipake ngupil). Hasilnya kemenangan SUIT pertamakalinya dalam sejarah hidupku. Rona bahagia terlihat jelas mungkin saat itu diwajahku, ditambah rona menderita Lena yang harus mengerjakan soal nomor 3 dan membiarkan aku kembali duduk. Jelas ini Momentum keberhasilan menang SUIT.


Sampai ditempat duduk hati rasanya sedikit lega, ditambah bangga karena akhirnya menang juga, namun karena SUIT  juga aku jadi rindu Lusi Si Ilusiana. Apakabar jari jempol, telunjuk dan kelingkingmu ? aku rindu beradu suit lagi denganmu, biar aku kalah yang penting kita bisa berjumpa lagi menikmati Serang Banten lagi.

Kulanjutklan nanti ceritanya tentang Lusi, ini sibuk nulis soal PR fisika buat minggu depan sama ngetawain Lena yang kalah tadi. Kamu juga pasti semakin ingin tau banyak tentang Lusi Si Ilusiana, si jago suit. Kamu yang sudah mau baca cerita ini sampai selesai kalimat terakhir nanti jangan sombong nanti ngajak ngadu suit sama Lusi yah, soalnya bayangannya aja di kaca ngaku kalah pas ngadu suit.

Lusi Aku rindu, ayo kita kapan adu suit lagi.

*Bersambung terus cerita Lusinya nanti..

17 comments:

  1. yaelah pake bersambung lagi :(
    potonya full body bro...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biar lo gak males bacanya, biar lo penasaran, biar ajalah tulisan gue ini :p

      Delete
  2. Tiap ada lusi, gue mampir hahaha XD
    Betewe kayaknya emang ada teknik suit yah. Di korea, ada nih gongchan dia bisa bikin permainan suit (batu, gunting, kertas tapinya) jadi dia yang menang, dia yang kalah, atau dia seri --> https://www.youtube.com/watch?v=P-YyUw0iuBQ
    Agak aneh kalo gue pikir hahaha

    ReplyDelete
  3. entah kenapa gue ngantuk bacanya dan, tapi gak apa deh. mungkin efek begadang! ngohehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. maklum lah udah umur, jangan tidur malem-malem atuh

      Delete
  4. Selamat berkarya selamat kreatif dengan ide tersendiri, Salam happy blogging

    ReplyDelete
  5. Selamat berkarya selamat kreatif dengan ide tersendiri, Salam happy blogging

    ReplyDelete
  6. Semangat kreatif menunjukkan ide- ide tersendiri. salam happy blogging gan

    ReplyDelete
  7. Hmm lumayan. Tapi aku ga bakal mau suit ama kamu ah. Kelingkingnya bekas ngupil kkwkwkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya aku juga gak mau, kamu mah ngupilnya pake jempol sih

      Delete
  8. Kwkekwkekwke Lucu Sob :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. gak lucu ih, belum dilevel lucu yang sangat. Thanks Rif

      Delete
  9. Bagus tulisannya mas dani. Penasaran deh gue .__.

    ReplyDelete
  10. ah jadi kangen juga
    kangen mantan *eh :D

    ReplyDelete
  11. ikh ternyata kamu suka ngupil juga :D

    ReplyDelete