Saturday 18 October 2014

Cerita Kena Tilang Polisi Yang Suka Main PS

Kenapa saya jadi ingin menulis malam ini, mungkin karena gak bisa tidur, payah saya ini, tidur saja belum bisa-bisa, padahal sudah dari bayi ibu mengajarkan cara tidur, inilah bukti ibuku tidak berhasil mengajarkan bagaimana cara tidur adalah insomnia malam ini, malam saat ingin tidur menjadi terasa sesulit rakyat mempercayai kinerja para anggota wakil rakyat yang hobinya ribut saat sidang.

Saya juga sadar bahwa saya adalah rakyat, buktinya ketika berkendara di jalan kota Serang Banten masih diberhentikan Polisi Lalu Lintas. Lalu apa salah saya sampai Pak Polisi berani-beraninya menghentikan laju motorku.

Saat itu saya dan kekasih saya Sofi (nama disamarkan Sofiyan, Wanita 23 tahun) sedang asiknya menikmati indahnya sore hari dan ramainya jalan kota. Sofi yang dijemput paksa dari toko kue pasrah saja menyerahkan dirinya untuk diajak pulang, saya ingat cara memaksanya saat itu.


“Hai kamu wanita, jangan naek angkot sore ini, agar saya berguna sebagai seorang kekasih.”

Begitulah cara membuatnya mau dan membuatnya tersenyum, lalu naik tepat dibelakang punggung yang siap dia peluk kapan saja dia mau. Sekali lagi saya buat tersenyum ketika dia ragu melewati jalan kota, ragu karena hanya ada satu helm yang sedang saya dikenakan. Bisa-bisa nanti kena tilang Polisi.


“Pakailah helm ini,”

“Kamu aja,”

“Enggak kamu aja,”

“Kamu....”

“Kamu ini... yah” kejadian ini berlangsung selama tiga pulih menit empat puluh lima detik.

Dan akhirnya kami putuskan tanpa melalui sidang MK helmnya Sofi yang menggunakan, setelah sempat ngambek, tapi bisa diatasi dengan satu kalimat.


“Kamu saja yang pakai, karena jika nanti jatuh (amit-amit) aku yang akan geger otak dan bisa akan melupakanmu, untuk kamu yang pake helm tidak jadi geger otak dan tetap akan selalu mengingatku.”

Selanjutnya apakah Sofi jadi memeluk punggunggu yang disalah satu tulang rusuknya tertulis namanya? Ternyata tidak, tidak sampai setengah jalanan Sofi menepuk punggung secara perlahan,, perlahan,, lalu menjadi semakin kencang seperti memukul maling setelah ada Pak Polisi menyetop laju kami, sekaligus menyetop romantisasi kami diatas motor.

“maaf, Selamat Sore Pak” Tegas Bapak Polisi yang memberhentikan laju motor kami dengan posisi hormat seperti orang yang sedang memberikan hormat kepada tiang bendera.


“Tau salah kamu apa?”

“Saya gak pakai helm Pak”

“Kalau begitu bisa lihat surat-suratnya, SIM dan STNK.”

“Ini Pak,” 

Saya yang santai saja karena menganggap Polisi tak harus ditakuti. Takutlah jika kamu dilupakan seseorang yang tak bisa kamu lupakan. aseeek.

“Baiklah, ikut saya ke Pos”


Raut muka panik ditunjukkan Sofi akan kejadian itu, mungkin dia berkata dalam hati,  

Sebelum paniknya menjadi sedih kami berdua segera ikut Polisi ke Pos. Jadi bingung, ini petugas penertib lalu lintas atau pengirim surat dan wesel sih, pake acara ke kantor Pos segala.

Sampai di Pos, saya diajak masuk untuk dibuatkan surat tilang, ruangan besar jadi penuh karena ada beberapa Polisi lain yang sedang asik main PS, main Winning Eleven, ada juga Polisi yang sedang melakukan selebrasi atas gool yang sudah dibuat dipertandingan dengan Polisi lainnya yang masih kaya bocah bermain PS. Jadi malu selebrasinya gara-gara ada saya masuk.


“Kamu saya buatkan surat tilang yah karena pelanggaran lalu lintas.”

“Silahkan Pak, asal jangan dibuatkan surat ijin sakit gak masuk kuliah.”

“Mau damai atau Tilang?” tanya si Polisi sekali lagi.

Saya belum ngajak ribut ko disuruh damai, apa ini tandanya saya harus ribut sama polisi dulu? okelah klo begitu saya bakar saja Pos ini. Belum sempet ngambil kayu bakar lalu Pak Polisi berkata...


“Klo damai cukup 250.000 saja, selesai disini tanpa melalui sidang.”


Sofi terlihat kebingungan diluar, mungkin panik, tapi tadi sebelumnya saya sempatkan menghampiri untuk bilang dan menenangkan.  

Mendengar itu wajahnya menjadi semakin panik bercampur bingung membuat semakin jelas manisnya dimataku.

Terlintasi sekilas buku Pandji Pragiwaksono “Berani Mengubah” yang pernah saya baca, disalah satu Babnya berisi cara menghadapi Polisi saat kena tilang, saya ingin melakukan apa yang saya dapat dari buku tersebut, yaitu meminta SLIP BIRU yang berarti bersedia membayar denda tilang tanpa melalui sidang apalagi damai. Nanti tinggal proses saja ke Bank BRI, lalu ambil STNK dengan menunjukkan bukti pembayaran. 
 
Contoh surat tilang
Tapi gak jadi saya lakukan, takut dikira ngikutin gayanya Pandji, takut juga nanti ketemu mbak-mbak Teller cantik di Bank lalu jatuh cinta dan mengalihkan hati dari Sofi.

Selanjutnya saya meminta surat tilang dan bersedia menyelesaikan nanti lewat sidang saja, terserah harus menunggu lama, yang penting gak berbuat suap yang diistilahkan “damai” menurut si Polisi.


Akirnya Polisi memberi SLIP MERAH dengan tulisan berisi pelanggaran yang saya harus pertanggung jawabkan NANTI dipersidangan. Apa salahnya memberikan helm kepada kekasih? Nanti akan kutanyakan kepada pak Hakim disana.

Lalu setelahnya segera pamit kepada Polisi yang sudi menilang saya, tak lupa kepada beberapa Polis yang masih asik main PS untuk menemui Sofi yang lama menunggu diluar. Mukanya jadi tambah bingung, panik dan mau nanya. Saya duluin aja dengan berkata.


“Yes,,, saya menang lawan ak Polisi main PS, 3-0 tanpa balas”

“Gak jadi ditilang?”

“Gak jadi, Polisinyakalah maen PS, saya dibebasin”

“Beneran bebas?”

“Iya, bebas membawa kamu pulang sekarang, dan kembali menikmati sore menjelang magrib dijalan kota.”

Berikut dengan ekspresi kemenangan ala Jokowi di Pilpres kemarin, kemenangan atas hukum yang harus ditempuh secara benar tanpa suap menyuap, hukum yang sebenarnya.

Untuk cerita lain saat persidangkan nanti akan saya ceritakan, mau ngantuk dulu dan mau mengingat yang indah saat jalan pulang bersamanya. Silahkan yang mau berkomentar dan berbagi pengalaman, ditunggu sampai 30 menit sebelum kiamat.

25 comments:

  1. “Hai kamu wanita, jangan naek angkot sore ini, agar saya berguna sebagai seorang kekasih.” ini kalimat gombal terunik yang pernah gw baca, nyoba ah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan kecewa bila nanti dia lebih memilih abang angkot

      Delete
    2. kalau cewenya memilih angkot di bandingkan naik motor yaa mending ngebut tumbuar aja polisi yang ada di depan nantikan di ajak main PS kalau menag ya gak di tilang kan.. heheh

      Delete
    3. Jangan lupa Join this site back yaa kang

      Delete
    4. Tuh silahkan tiru si Arif, dijamin bukan diajak maen PS, tapi diajak ke penjara,hahaha.
      Siap sudah join, thanks

      Delete
  2. Hehehe... kalo saya baru pertama kali ketilang polisi,,, :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga gakada yang kedua, ketiga dan ke delapan yah

      Delete
  3. Besok yang cerita sidang juga ceritain bro! Pengen denger kelanjutannya nih.
    Gue juga pernah kena tilang (lampu motor) cuman 15 rebu. No damai! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. 15 Rebu lumayan tuh beli martabak, siap bro, nanti gue ceritain, klo lagi gak bisa tidur lagi ya :D

      Delete
  4. mahal amat tuh damai 250rb ya. mending bayar di pengadilan aja deh. haha.
    kerjaan polisi gitu ternyata ya. main PS. nanti gua bikin kesalahan deh, biar diajak main ps di pos

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak gitu jga sih Man, yang ada lo mendingan newa PS 3.000 sejam

      Delete
  5. “Hai kamu wanita, jangan naek angkot sore ini, agar saya berguna sebagai seorang kekasih.” ---> oke fix kalimat ini kalimat dewa, gue pun ikut nyengir mesem-mesem ga jelas -___-"

    betewe soal slip biru dan merah itu emang penting loh, daripade damai ala polisi duit mulu kaan.

    ReplyDelete
  6. dengan kerendahan hati, setelah membaca kemanagan tanding PS dengan Polisi 3-0,atas nama master PS winning, saya menantang kak Admin tanding bola lawan saya, kalau saya kalah blog kesayangan saya jadi tarohannya...gimana? punya keberanian ngga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dosa ih, tarohan mah, gimana klo kita tarohan orang tua (ayah dan ibu). Biar nanti yang kalah jadi yatim piatu. :D

      Delete
  7. Hahaha, kocak :D Aku sih belum pernah ditilang dan mudah-mudahan jangan :p

    ReplyDelete
  8. Tandanya kamu tertib berlalu lintas Indi :)

    ReplyDelete
  9. Anjir se-selo-itukah? Haha bisa dicoba dan dipraktekan nih kalo nanti (amit-amit) ditilang.

    Salam, ThrwBlog

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selowww, jangan takut polisi, klo tidur tinggal giles

      Delete
  10. Tapi di tilangnya enak sama pacar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangankan ditilang, ditabrak semut juga enak klo sama pacar mah :p

      Delete
  11. Hahaha. Kasihan. Lucu juga sih tapi. :D

    ReplyDelete
  12. Kantor Polisi isinya Cuma PS yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak semua begitu, saat itu kebetulan ada :)

      Delete