Monday 16 June 2014

Ini Ayah Saya


Perkenalkan INI AYAH SAYA.



Dia pernah menulis harapan tentang saya dipostingan INI. Sebagai anak yang tidak ingin menjadi batu dan cerita rakyat akibat kutukan, haruslah saya menjawab harapan sang Ayah.

Kamu juga harus bisa menjawab harapan orangtuamu yah, jika sudah kau lakukan dan ternyata tidak sesuai harapan, jawab saja “Keadaan tidak selalu sesuai dengan harapan, dan kecewa sangat dekat dengan sebuah harapan yang gagal didapatkan.” Oke, terimakasih atas semua jawaban itu, saya tidak mau bertanggungjawab penuh atas keselamatan hidup kamu. Bisa saja setelah menjawab kamu jadi batu atau cerita rakyat.

Kata si ayah dalam tulisannya “Untuk Calon Anakku” dahulu aku masih berbentuk cairan, ruhnya pun masih disurga, sampai detik ini aku lupa bagaimana bentuk surga. Oleh karena itu, didunia aku harus mentaatinya sehingga dapat kembali ketempat awal kuberada.


Dia juga berjanji akan mencarikan calon ibu yang terbaik, yang ditelapak kakinya ada surga yang paling indah sehingga dapat mengingatkan aku tentang tempat awal berada. Terimakasih sudah berusaha memantaskan diri untuk ibu, selanjutnya kupantaskan diri ini sehingga kau bangga pula terhadapku. Ibu yang cantik dan baik yang pernah kau berikan kepadaku, tanpa kawat gigi yang membuat mataku silau kebahagiaan semua dunia. Tak mungkin ayah kubuat ibu kecewa, sifat tempramentalnya dapat mewujudkan cerita rakyat dan membuat aku kaku seperti batu. Percayalah.

Kupaksa kau nanti bekerja keras mencari nasi, susu formula terbaik tapi aku lebih suka susu ibu sama sepetimu ayah, aku ingin sekolah tanpa gur dan kepla sekolah yang pedofilia, mainan yang mengembangkan imajinasi kekanak-kanakanku dan uang banyak untuk jajan. Disamping itu semua kau benar, aku butuh bangga siapa ayahku ini.

Alangkah bangganya aku ketika melihat disalah satu situs pencarian yang mainstream (google), ayah ternyata seorang blogger, vocalis sebuah band juga dan lelaki hebat yang menempati urutan pertama dalah halam situs pencari. Waktu itu ku ketik “Dani Maulana” nama ayah tidak ada, adanya korban tewas di GBK, kukira itu ayah, ternyata bukan, ayah masih ada diurutan bawahnya. Tenang ayah, mungkin trafik blogmu belum banyak. Makannya kalo nuis tuh yang bermanfaat, opini aja dibanyakkin. Maaf ayah bukan meledek, jangan kutuk aku.

Intinya ditulisan ini aku ingin mengucapkan terimakash untukkmu ayah. Kau sudah tidak membuangku waktu masih berbentuk cairan. Mungkin calon kakakku yang sempat kau buang dikamar mandi juga memaklumimu. Bagaimana susahnya menahan hasrat ditengah genjatan paha dan dada dimedia sosial.

Terimakasih ayah, INI AYAH SAYA dari Calon anakmu.

6 comments:

  1. Ah keren, kak. Jadi kgn Ayah. :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ucapkan terimakasih kepadanya, dan do'akan dia :)

      Delete
  2. sempet gak ngerti awalnya maksut ini postingan
    abis baca post sebelumnya baru deh ngerti
    hehhee

    ReplyDelete
  3. *senyum mesem-mesem...*
    Mungkin karena anggapan tabu, ada kalimat yang dirasa 'begimana' tapi jika itu diabaikan dan dibaca kalimat-kalimatnya.. ini keren...

    biar lebih paham dan mesem, mending baca ini dulu kan ya... http://www.danimaulana.com/2014/05/untuk-calon-anakku.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya betul, saya senang membuat pembaca yang memaknai sendiri. Thanks

      Delete