Wednesday 20 July 2016

Pasar Becek VS Onlineshop

Zaman sekarang hubungan jual beli lebih ke arah teknologi (onlineshop) dan “Pasar Becek” sudah mulai ditinggalkan. Benar tidak sih?

Katanya onlineshop lebih hemat, lebih cepat, lebih praktis, lebih aman dan nyaman juga berkualitas. Benarkah?

Pasar Becek atau pasar tradisional akan ditinggalkan orang karena dinilai menghabiskan tenaga dan biaya. Onlineshop akan menggantikan. Sekali lagi benarkah?

Apa produk yang dijual di onlineshop tidak ada di pasar becek? Apa kualitas produk di onlieshop lebih bagus dibandingkan produk yang ada di pasar tradisional?

Lalu, apakah harga produk yang dijual onlineshop lebih murah dibandingkan yang dijual di pasar becek?

Di pasar becek harga produk masih bisa ditawar, di onlinehop apa bisa? di sini siapa yang belanja tidak suka menawar? Justru jual beli ada karena permintaan dan penawaran.

Di pasar becek kita belanja liat produknya langsung, bisa milih langsung, bisa melakukan tawar menawar, bisa komplain langsung ke si pedagang apabila ada  cacat, ketemu langsung sama pedagangnya, ngobrol pokoknya ada interaksi.

Kalau kecewa sama pedagang atas barang yang dijual di pasar becek bisa langsung bilang, ketemu, komplain, atau sekalian gampar pedagangnya. Onlineshop bisa?

Coba mulai besok pagi balik lagi deh belanja ke pasar becek. Kan kita udah sering tuh belanja online. Bandingin deh. Ada hal yang berharga bagi kita sebagai konsumen dan itu tidak dapat kita temukan saat belanja online.

Kita lihat alasan kenapa orang lebih suka belanja online:
1.Anytime, anywhere.
2.Gak pakai macet.
3.Coba sepuasnya, tanpa dipelototin SPG.
4.Foto dulu, share, tunggu komentar kawan-kawan, baru beli.

Siapkah pasar becek menghadapi kompetisi seperti itu?
 
Pasar Tradisonal Hack87.tumblr.com
Gue dalam tulisan ini bukan lagi ngejatuhin onlineshop. Bukan... bukan juga lagi ngangkat pasar trasional. Bukan... berat ngangkat pasar tuh sumpah gak sanggup gue.

Gue disini dari awal tulisan Cuma nanya-nanya aja. Bahkan pertanyaan itu paling pertama gue tujukan untuk diri gue sendiri. Sebagai pedagang online dan pedagang di pasar becek. Gue bermain di kedua pasar ini. Serius. Bahkan gue juga sebagai konsumen online dan konsumen pasar tradisional. Gak mungkin kan gue jatohin salah satunya. Ini hanya sekedar keresahan. Gue mau berbagi dengan kalian para pembaca Ter-Karung. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang gue ingin dapat jawabannya lebih. Catet.

Pasar becek bikin konsumen gak nyaman. Jijik nginjekin kaki ke pasar yang becek. Makannya sekarang banyak pasar tradisional yang diambil alih pengelolaannya oleh PEMDA. Pasar jadi lebih bersih, teratur dan nyaman. Apa setelah itu orang jadi makin sering datang ke pasar?

Sekali lagi ini gue baru nanya-naya aja. Jadi keep santai, keep kalem dah. Yang dagang tetep aja dagang gak usah ganti profesi jadi pencari Pokemon. Yang belanja silahkan belanja, jangan lupa bawa uang sendiri jangan uang rakyat.

Kita belum jauh ngomong tentang pasar becek dan onlineshop. Belum ke masalah onlineshop lokal atau onlineshop milik asing. Belum soal cinta produk lokal sampai cinta produk asing. Belum nyampe tentang penipuan onlineshop sampai kecopetan di pasar. Belum.

Kalau tulisan ini jadi panjang dan melebar kemana-mana ya bagus lah. Berarti masih banyak yang harus gue kulik tentang hal ini. 

Makannya seperti yang gue bilang tadi. Ayo dong balik lagi ke pasar tradisonal. Belanja disana, lihat penjualnya, liat kondisi pasarnya, lihat produk yang dijual, cara bertransaksi. Siapa tau menginspirasi juga kan bagi yang sedang bingung nyari ide usaha. Jalan dah ke pasar. Onlineshop mah bisa kapan aja asal ada kuota internet.
Bagi pengalaman lo saat berbelanja di pasar becek, bagi pengalaman lo juga saat belanja di toko online. Share dikolom komentar yah.

Gue Mat Bu’ang Premen Pasar Induk (Induk Godzila) terimakasih.

15 comments:

  1. blom adakan jual cabe kriting di instagram, boleh juga tuh beralih sedikit2 biar gak becek2 amat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tuh kan. Belum jalan ke pasar aja udah ada inspirasi bisnis. Inovasinya kalau jual di instagram mungkin cabe kritik bubuk kemasan menarik berbagai level. Mantap.

      Delete
  2. tapi.. gimanapun pasar, meskipun becek, tetap aja rame sama buibu... karena ikan, cabe, bawang, dan daging segar gaada dijual online shop sihhh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini diapointnya. Semoga ibu-ibu membawa serta anak gadisnya ke pasar yah :p

      Delete
    2. karena kami tinggal di kampung, anak gadis masih sering ke pasar sama ibunya kok kakk :p

      Delete
    3. Walau cuma nunggu di parkiran yah. Hehehe

      Delete
  3. Tergantung kebutuhan masing-masing sih. Kalo model sembako lebih enak dibeli di pasar becek. tapi kalo lain-lain ya lari ke olshop hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yups. Lebih enaknya gimana nih? jelasin dong Audia

      Delete
  4. gue sampe sekarang yang beli di on shop cuama sepatu aja, emang ada merk dri bandung, merk sepatu fav gue, yg modelnya ga pasaran. selebihnya gue masi beli di pasar ko haha

    ReplyDelete
  5. belum ada kan mas jual terong di onlineshop? kalau ada otewe ke onlineshopnya :D hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah... dari situ kamu langsung dapat peluang usaha. Ayo jual

      Delete
  6. saya sih masih menggunakan keduanya. pasar becek dan online shop adalah dua hal yang berbeda. mungkin yang cocok jadi VS nya pasar becek(tradisional) itu adalah pasar modern kaliya.

    ReplyDelete
  7. karena gue juga pemain dikedua pasar, menurut gue ga ada yang siapa mengalahkan siapa, gue mengkombinasikan keduanya.

    ReplyDelete