Sunday 9 November 2014

Pahlawan Cinta



Gue harus menuliskan ini sekarang, sebelum semuanya benar-benar akan terlupakan, sebelum rasa sakitnya hilang karena waktu dan terbiasa. Entah mulai darimana yang jelas ada sesuatu yang berakhir hari ini. Tepatnya terpaksa harus diakhiri.

Menyalahkan diri masing-masing itulah sekarang kiranya, merasa diri kita yang paling salah juga sudah, merasa paling sakit silahkan saja, urusan perasaan itulah urusanku sendiri, sedih ataupun senang tak ada yang perlu tau dan apabila engkau yang dimaksud ingin lebih melihat sebuah kekecewaan, jangan pernah berharap banyak karena tak mungkin.

Ini pilihan untuk membuka hati dan menuangkan perasaan, resikonya tentu rasa sakit karena keadaan tak sesuai harapan, jika engkau tak bisa memilih harusnya dari awal tak usah memaksa masuk, jika tak bisa perjuangkan seharusnya dari awal jangan menuntut ini dan itu dari gue.

Jika hari ini bentuk penghianatan, cara engkau mencundangi, atau yang engkau katakan pilihan hidup yang sulit. Gue gak perduli, yang pasti ini sejarah.

Seorang anak tak bisa menentang kehendak orang tuanya, tetapi gue juga seorang anak, buktinya masih bisa memilih sendiri pakaian apa yang ingin dikenakan, jika dipaksa memakai tentu tak nyaman, orang tua tak pernah salah, tapi anak punya hak untuk memilih pakaian mana yang ingin dia pakai. Kecuali anak itu idiot tanpa pemikiran normal.
Bukanlah membenci apalagi tertawa, hanya ingin terbang bebas, meninggalkan engkau bahagia, gue sejak awal terbiasa sendiri dan tak akan gundah jika akan sendiri lagi. Karena bagi gue kesendirian adalah keabadian. Dilahirkan sendiri dan nanti dipendam pun sendiri.

Terimakasih atas ceritamu yang menjadi ceritaku, warna hidup yang indah selama ini, terimakasih juga engkau pernah mau.

Jangan mengaku engkau paling salah, karena jika gue salah pasti juga tak mau ngaku salah. Itulah manusia selalu merasa paling sempurna ditengah banyak kekurangannya.

Jika kalian atau engkau melihat gue masih bisa tegar, masih bisa rela, tertawa, bercanda dan tersenyum sampai sekarang. Itu semua bukan karena gue hebat dan gue sempurna. Tapi karena gue pahlawan cinta yang siap memperjuangkan cintanya dengan senjata dan caranya, siap sakit siap mati siap terluka.

Dan ingat, tak pernah ada dendam sedikit pun. Membuktikan bahwa engkau akan menyesal pun tak terniat sedikit pun, biar kan semuanya berjalan sesuai rencananya, sampai nanti gue sadar bahwa betapa indahnya rasa sakit, betapa perlunya rasa sakit, dan betapa butuhnya gue akan rasa sakit.

Rangkaian kata dan kalimat ini tak akan mampu mengembalikan semua, setidaknya mengantarkan kepada titik nol perjuangan pahlawan cinta ke medan perang berikutnya. Selamat berbahagia engkau disana. Jika cinta itu indah inilah saatnya yang tepat untuk membuktikan semua itu, karena kejadian ini mengikis kepercayaan atas semua itu.


--- Pahlawan Cinta ---

12 comments:

  1. hahahaha awas ada pahlawan cinta .....

    ReplyDelete
  2. astaga pahlawan cinta... wkwkwk...
    kayaknya lebih tepat kalo "Penggalau Cinta"

    ReplyDelete
  3. pahlawan cinta lah :(

    btw beneran ada gak yee pahlawan cinta.. mungkin org yang comblangin bisa disebut pahlawan cinta yak hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang berjuang biasanya disebut pahlawan :D

      Delete
  4. mau dong di-pahlawanin sama kamu *gagalfokus*
    kata-katanya indah bro, tersirat ketidakikhlasan dalam pelepasan tapi kesenangan karena telah memperjuangkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe makasih mau baca Christina, kirain kaya yg lain cuma liat judul sama gambarnya doang.

      Delete
  5. pahlawan cinta kalau diputus cinta harus tetap semangat ya .. hahaha :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya jangan kalah semangatnya sama Ibu-ibu tukang kue. Pagi-pagi udah ngangkat (ke)ROKET :D

      Delete
  6. Uhuk uhuk, mau mengabdi sebagai pahlawan cinta nih ceritanya? :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pahlawan tanpa cinta dulu aja kali yah :p

      Delete