Aku masih ingat itu semua Ningsih, ketika lidah ini kaku
berucap hal kecil yang biasa Aku ucapkan kepada Ibu sebelum Dia tidur. Suasana malamnya
pun sama seperti ini, ada bintang dilangit, ada bulan juga tapi hanya mengintip
dibelakang awan hitam dan ada Awing bersama Dani sedang meibutkan hal kecil
soal perut mereka yang mulai lapar.
Kira-kira Kau seperti apa Ningsih ? Aku takut Kamu
berubah menjadi Joko berkumis tebal. Yang Aku ingat wangi tubuhmu sangat harum,
berbeda dengan bau badan Joko sehabis mengambil air satu ember penuh sore hari.
Untuk mengingatmu saja Aku butuh perbandingan sosok yang serupa. Yah minimal
Aku bandingkan Kamu dengan artis film panas tahun 90’an yaitu Inneke
Koesherawati. Sekarang Dia sudah berjalan kearah yang benar, memakai hijab syar’i
menutupi tubuh, Kamu mirip sekali dengan Dia.
Ternyata angin bertiup ke Timur, lalu bertiup lagi ke
Barat, kembali ke Timur lalu ke Barat lagi. Itu sebab kipas angin dikamar yang
disetting arah anginnya. Ningsih ternyata belum lulus kuliah juga, Aku jadi
curiga klo Ningsih itu sebenarnya bego, pantas Dia sampai sekarang belum bisa
menemui keberadaanKu saat ini. Apalagi untuk bertemu dosen meminta perbaikan
nilai. Tetaplah begitu Ningsih, biar Aku yang lulus terlebih dahulu.
Sejak Kau menghilang secara misterius, Aku sudah
menyiapkan hal yang lebih misterius untuk pertemuan Kita yang indah nanti. Kamu
tidak perlu tau, cukup tetap menjadi Ningsih yang angkuh tidak pernah membalas
SMS kosong tanpa nama dariKu.
Tidak seperti Awing yang bisa membuat wanita luluh oleh
lukisan sketsa wajah jurus andalannya. Tidak juga seperti Dani yang berkoar
menentang sistem pacaran tapi Dia sendiri gonta-ganti pacar kaya gonta-ganti
sempak. Aku punya cinta dan cara sendiri untuk mencinta. Dan sekali lagi Kamu
tidak perlu tau, cukup menjadi Ningsih yang sedang merintis karier sebagai guru
honorer disalah satu SD negeri pusat kota.
Tak lama Aku pun akan menyusul menjadi honorer di SD yang
berbeda. Hebatnya Aku menjadi staff TI mengurusi data para guru honorer seperti
Kamu. Iyah Kamu. Yang selalu Aku pantau lewat layar komputer. Dibantu jaringan
internet terlemot se Asia tenggara.
Bayangin aja klo Kamu jadi Ningsih, pasti Kamu juga
jutekkin aku.
Tapi yang jelas, salah satu dari sekian wanita selain
Ningsih hadir. Tepatnya sengaja Aku hadirkan sebagai obat rindu tak terakui
ini. Senyumnya biasa saja, kulitnya tidak seputih dan sehalus kulitmu. Tapi ucapan
selamat datangnya bisa mengalahkan keramahan kasir minimarket. Semua menjadi
alasan untuk mencicipinya sebelum Kamu berhasil menemukan dosenMu dan menemukan
Aku.
Jika Ningsih tau, mungkin Dia biasa saja. Jadi, lebih
baik Aku dan wanita selingan itu saja yang tau. Ada suasana indah disaat Aku
meninggalkan tugas negara dan menemuinya sekedar bilang
“Hai Kamu cantik
sekali hari ini”
Dia tersenyum, mungkin tujuannya membuat wajahnya
seakan-akan malu. Dan itu berhasil membuat Aku sendiri yang malu. Tenang saja
wanita selingan yang indah, nanti klo Aku sudah berhasil mempraktekkan cara
mendekati wanita denganMu, Aku akan mengembalikan Kamu kepada lelakimu itu
seorang Filsafat. TujuanKu sebenarnya kan Ningsih, berhubung Kau sekarang
begitu menggoda lalu apa yang salah dari ini.
Aku buatkan cerita untuk Kita masing-masing, tolong
jangan ceritakan kepada cowo Filsafatmu itu. Takutnya Dia nanti menjadi kafir
dan keluar dari agama Islam. Tapi mengembalikanmu kepadanya bukan perkara
gampang yah. Kamu sudah ada dihati ini, berbagi tempat dengan Ningsih yang
porsinya lebih banyak.
Eh, Aku belum mengenalkan siapa wanita selingan itu. Namanya
Unya. Ada noda hitam serupa hama walang sangit dipinggir hidungnya yang indah.
Dani selalu bilang kalau itu bukan tahi lalat. Tapi, tombol rahasia yang
diciptakan Tuhan kepada Una.
“Fungsinya untuk apa tombol rahasia itu ?”
Dengan santai Dani menjawab “Sebagai tombol darurat
ketika bercinta Dia mulai lemas”.
“Hah ... maksudnya ?”
“Setelah Kau pencet tombol itu, Unya akan bergairah
kembali bahkan lebih hot”. *Dikeplak
Sepertinya sekarang saatnya mengembalikan Unya kepada
cowo Filsafat itu. Dan kembali fokus memburu Ningsing. Karena Aku lupa
wajahnya, tidak punya fotonya, akhirnya Aku buatkan sketsa wajahnya.
![]() |
Ningsih. menghilang secara misterius dan dicari dengan cara misterius |
wahahaha puitis puitis tapi ada unsur ngocolnya :p
ReplyDeletebtw good job deh sketsanya keren :)
hahaha thanks,
Deletesaya sudah masuk sarang semutmu
kamu belum masuk karung goniku
Bolllleeeeehhhhh.....
ReplyDeletelike this....
lukisannya bagus juga ya, itu karya asli, tapi sayangnya dalam Islam hukumnya tidak diperbolehkan loh mas.
ReplyDeleteKarena seperti menciptakan makhluk sendiri.
Tapi saya terhibur dengan ceritanya mas, makasih ya hehe
Terimakasih kawan. apa yang salah ?
Delete1. Karena dia (sketsa/lukisan) TIDAK SAYA sembah selain Allah.
2. Dia (sketsa/lukisan) TIDAK SAYA agungkan dan dimuliakan baik dengan dipasang atau digantung, karena mengagungkan gambar merupakan sarana kepada kesyirikan
Ah pengen tahun 90an lagi, biar bisa nonton film panas.
ReplyDeletehahaha acara masak memasak maksudnya Rif.
Delete