...Karena dengan bahasa bahkan seekor monyet mampu mengetahui cara menanam pisang.--Ernest Cassirer-- #animalsimbolicumMonyet adalah apa yang kau lihat di cermin.--Dani Maulana--
Kita terlahir sebagai
manusia, untungnya. Bukan seekor monyet yang harus memakai topeng agar bisa
mendapatkan uang. Tentunya sebagian besar uang dari penghasilan si monyet untuk kepentingan manusia yang melatih dan memberinya topeng. Sebagian lainnya tentunya saja
untuk pakan si monyet. Manusia juga lah yang menyediakan kostum khusus,
properti, dan tempat pentas. Benar-benar baik terkesan si manusia itu, sampai
aku bingung, sesungguhnya monyet atau manusia itu sendiri yang memakai
"topeng" untuk mendapatkan uang.
Nenek moyang
kami manusia, sebentar... ok buat yang percaya nenek moyangnya monyet silahkan
berhenti membaca tulisan ini. Cukupkan sampai disini bacanya. Kenapa? Karena tulisan
ini khusus pembaca yang Anti Tesis Teori
Darwin. Dengan sangat jelas mempercayai isi kitab Al-Qur’an yang berusia
ribuan tahun dibandingkan dengan teori evolusi Darwin yang sampai akhir
hayatnya kebingungan menjelaskan tentang konsepnya sendiri, dengan ini kami
akui nenek moyang kami adalah Nabi Adam AS bukan monyet.
Lanjut nenek
moyang kami yang dahulu ingin sekali melepaskan diri dari penjajahan. Nenek moyang
kami yang pahlawan berusaha keras sampai mengorbankan nyawanya demi satu kata
MERDEKA. Tapi lihat sekarang, anak cucunya yang menjajah si monyet, sampai
disini ketahuan yang menjajah monyet, yang mengaku nenek moyangnya moyet sudah
melakukan hal yang sangat menggelikan.
Monyet saja bisa nyari pisang
sendiri, masa Mahasiswa, Sarjana, Manusia gak bisa cari duit. #MonyetLagi semakin kesini
kecerdasan kita semakin menurun bahkan ada sebagian yang dikalahkan oleh logika
monyet.
Adakah monyet yang meminta ibunya untuk membelikan pisang? Tapi kenapa
masih ada manusia “dewasa” yang bisanya hanya meminta orang ntuanya untuk membelikan barang.
Adakah monyet yang mengejek sesama mereka, merendahkan sesama meraka bahkan mengina sesama mereka? Tapi kenapa masih ada manusia "pintar" yang saling bully dan saling menjatuhkan.
Tapi, jangan
juga kita ikuti tuh kelakuan si monyet dialam liarnya. Bertingkah seenaknya,
lompat sana lompat sini, saling memusuhi antar koloninya demi menguasai daerah
kekuasannya, belum lagi sampai ikut-ikutan nafsu hewaninya, sex bebas gonta
ganti pasangan. Jangan. Kita bukan binatang, kita bukan monyet.
Jadi kawan
Ter-Karung semua mulai saat ini, setelah membaca tulisan ini, dan setelah
memberikan koment atau nge-Share tulisan ini. Silahkan, silahkan kamu bercermin, lalu
lihat bayang diri kita. Yang kamu temukan di hadapanmu di depan cermin manusia
atau monyet? Jawablah
Alhamdulillahnya saya manusia karena mengedepankan akhlak daripada nafsu.
ReplyDeleteWah kita sama ternyata Mas Adam :)
DeleteSi Darwin itu orang stress mas.
ReplyDeleteHari gini, banyak manusia yang hobi "memakai topeng".
Darwin tempat saya mah tukang es cendol, normal dia :D
Deleterambut belah tengah tuh XD
ReplyDeletetopeng menyet itu monyet yang dipakein tipeng. klo topeng manusia, manusia yang bermuka mony**
Mirip belahan pantat monyet yah... :p
Deletewah gw klo ngeliat monyet, enggak sampe ke pantatnya. takut kebawa mimpi
DeleteAku manusia, dan manusia normal alhamdulillah ketika berkaca di depan cermin yang besar :)
ReplyDeleteTanpa kamu bilang aku setuju kamu manusia, cantik dan baik sudah mau baca lalu koment tulisan ini :)
DeleteBiar rame aja :P
Deletemas, mungkin adajuga kok monyet yang mengejek dan menghina sesama mereka, tapi kitanya aja yang gak tau, kan kita gak bisa bahasa monyet toh hehehe
ReplyDeleteMungkin Reski,aku juga tak mengerti bahasa monyet. Belum ambil kursus bahasa onyet hehhe :)
Deletesemoga entar monyet dibikinin sinetron dengan judul ganteng ganteng monyet
ReplyDeleteeh tp kayanya dulu ada deh judul sinetron monyet cantik eh ga apalah biar sinetron indonesia ga didominasi serigala sama harimau
Banyakan nonton TV lo Gung
Delete