“Hey, kamu gak mau kerja kantoran, kerja di perusahaan, yang gajinya gede dibanding hasil berdagang yang tidak pasti. Kamu kan sarjana, lebih mudah tentunya mencari kerja dibanding lulusan SMP dan lulusa TK.”
Aku mendengar semua
percakapan itu, antara ibuku dan tetangganya yang sangat pandai bergosip. Aku curiga
dia tetangga yang hafal jam-jam acara infotaiment di TV.
“Anakmu itu, dia kan lulusan perguruan tinggi, kenapa tidak mau bekerja di kantoran atau di perusahaan, atau di bank biar setiap hari pegang uang.”
Sebelum tutup warung,
aku menghampiri beberapa orang untuk ditagih pembayaran atas barang yang sudah
dia ambil dari warungku. Hal itu dinamakan penagihan.
“Eh Mas, ini bayar yang tadi yah. Terimakasih. Oh iya Mas, waktu kuliah dulu ambil jurusan apa?”
Rekan sekerja, itu dulu
waktu aku masih bekerja sambil kuliah. Dia bertanya seolah mematikan jalan yang
sedang aku tuju.
“Ngapain sih, kan udah kerja, udah ada jabatan lagi disini, bisa nyuruh seenaknya, gaji juga udah lumayan, tinggal nunggu beberapa tahun posisimu sudah ada di puncak. Buat apa kuliah?”
Seorang ustadz yang
sering bilang “CEKRESS” aku kenal saat pengajian di kampungnya, waktu itu
sedang ada KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa), kami hadiri acara pengajian di kampung
itu bersama.
“Kalian, Mahasiswa, untuk apa kuliah, harusnya kalian mencari mendalami ilmu agama, mengenal Tuhan lebih dari sekarang, bukan mencari ilmu dunia yang tidak dibawa mati. CEKRESS.”
Saudara, kakak dari
ibuku bilang juga... saat itu dia datang ke rumahku sekedar untuk menjelaskan
kenapa tidak bisa ikut menghadiri acara wisudaku.
“Kalau ujungnya hanya berdagang buat apa menghabis uang untuk kuliah, kenapa tidak kau gunakan saja untuk modal usaha.”
Saat ada teman dekat
yang penasaran ingin bertanya juga. Apa sih tujuanmu kuliah? Aku hanya bisa menjawab.
“Aku kuliah untuk sesuatu yang akan kamu lihat nanti.”
Aku suka manusia dalam
bagian hidup ini, mereka bertanya tentang hal yang tidak biasa seperti yang
mereka alami, mereka lihat, mereka tau dan mereka ingin semua seragam juga
sama.
Semua tidak harus sama dengan mau kita, harapan kita tetapi semua harus tetap diperjuangkan.
Ini Omset Warung gue per bulan Juli 2015 |
Ini Balasan Penerbit Atas Penolakan Naskah Gue |
Dan ini gue |
Semangat mas! Omzet warung lumayan banget itu. Bukunya, semoga emang ada peruntungan di penerbit lain, yak.
ReplyDeleteAmiinn... Thanks Dara
DeleteKenapa kuliah? Biar ada yg bisa dibanggain ke anak nanti kalau kita pernah jadi mahasiswa. Ini mah kata Surayah sih.
ReplyDeleteBukan gitu ah kata-katanya, Tapi begini : "Anakmu juga butuh bangga siapa Ayahnya."
Deletekeren, lawan arus memang perlu.....!
ReplyDeleteperlu bagi yang mau
Deletesemangat bang, mantep tuh omset per bulan 40 juta lebih :D
ReplyDeletenumpang promosi ya bang --> http://sastraananta.blogspot.com/2015/08/peluang-keuntungan-bernama-investasi.html
Ketika pintu satu ditutup, akan ada banyak pintu lain yang dibukakan. Kalo gak bisa, lewat jendela juga ada. Ihiy, semangat ya Mas Daaannnn. Dan gokil, itu omset per bulan keren abis nominalnya :'))
ReplyDeleteSemangat terus mas :)
ReplyDeleteset dah lama nih ga main ke sini :D
ReplyDeleteemang klo sarjana ga boleh dagang, emang pedagang lebih rendah nilainya di mata orang kantoran.
coba liat kesibukan orang kantoran di pagi hari, keluar rumah udah kena macet, buru2 absen takut telat, sampe di kantor di uber2 date line. Akhir bulan gajian telat.
tuh enakan mana sama pedagang?
Nb: ini nukan curhat
Si Kampret baru nongol malah curhat
Deleteebuseeee... bukan curhat ini tapi pengalaman pribadi
DeleteMaka dari itu gue angkat topi buat dan salam hormat untuk para pekerja seperti lo/ SALUT
Deletekagak ada apdet postingan neh?
DeleteWaaaah omsetnya banyak. Oia itu fotomu bang? Yang mananya? Plastik minuman?
ReplyDeleteAku malah pengen bgadang eh berdagang seriusss
ReplyDeletesumpah aku merinding plus berbinar-binar baca post ini, dengan kata-kata orang yang berwarna biru yang benar-benar bisa bikin hopeless lalu di ending postingannya...... ,,,,,,40 juta an perbulan? woww
ReplyDeletewell kebanyakan orang mikir kalau kerjaa kantoran itu adlah pekerjaan orang mapan dll, tapi aku yakin orang yang kerja kantoran atau yang jadi pagawai pasti iri dan minder kalo liat pendapatannya mas perbulan.
Berbinar-binar? kenapa bisa begitu? :)
Deleteomsetnya mantab juga ya, sampe 40jt-an
ReplyDelete