Didalam novel
gue Ocit digambarkan sebagai anak kali misterius yang bertemu Agra lalu
memberikan ilmu yang sangat berarti dalam hidup. Banyak yang bertanya apakah
benar Ocit itu makhluk halus penunggu kali atau dia adalah salah satu finalis
kontes Hijab?
Kejadiannya sekitar 2tahun
yang lalu, ketika gue masih bekerja sebagai Asisten Kepala Toko disalah satu
perusahaan retail sebut saja Indomampet saingannya Agakmampet.
Ditugaskan ditempat yang
baru membuat gue harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru juga, outlet yang baru
dibangun saat itu dikawasan industri Nikomas Tambak Serang Banten. Gue untuk
pertamakalinya
menemukan sosok Ocit (katanya nama aslinya RoSHIT...) Umurnya bisa gue tebak
sudah cukup
dewasa atau 24, tapi tubuhnya kecil seperti anak SD kelas 6. Dan ternyata dia autis.
Setiap hari Ocit
berkunjungan ke outlet tempat gue bekerja, membeli 1 botol Mizone seharga 3.400,-
dengan membawa uang 1.000,- bisa ditebak siapa yang membayar sisa kekurangannya?
Iya gue atau petugas apes yang kebetulan kedatangan dia.
Kami tidak bisa marah
dengan
kelakuannya itu, marah dengan orang seperti Ocit artinya menyatakan diri lebih
autis daripada dia. Bahkan saat dia berbuat hal yang mengesalkan (contoh: beli
roko pake seharga 15.000,- dengan uang 1.000,-) kami tak mau marah. Takut dikira gila.
Hal lain dari Ocit yang
menarik adalah dia selalu datang pagi hari, hampir setiap pagi sekedar untuk menyapa,
dengan muka bangun tidurnya, lengkap belek diujung matanya, lengkap bekas
ilernya juga dan gigi kuningnya. Pernah sewaktu pagi gue sedang sarapan dan
disapa Ocit, alhasil sarapan yang sudah masuk diperut gue kembali keluar dengan
indah setelah melihat mukanya Ocit.
Setiap sore hari
Ocit selalu datang didepan outlet, membukakan pintu bagi konsumen yang ingin
masuk, mengucapkan salam walau tidak jelas terdengar, ada yang takut, ada yang
senang dan ada yang kesal karena tidak jarang dia iseng kepada konsumen.
Manakala sedang
ada promo yang berjalan dioutlet Ocit pun hadir, menari-nari mengikuti irama
musik yang dia dengar lewat speker besar yang tim gue pakai untuk menarik
perhatian konsumen. Toko jadi ramai entah karena promosi atau karena ada Ocit
disana.
Gue kangen Ocit,
kepolosannya, kebegoannya, semuanya. Pelajaran yang gue dapet dari dia adalah
hidup itu tidak usah perduli perlakuan orang lain, walaupun hampir setiap hari dia dibully yang terpenting perlakuan kita
terhadap orang lain. Seperti Ocit yang tidak perduli dia dibully, membalas atau melawan saja dia tidak mampu, yang penting
dia bisa tertawa dengan Mizone yang dia dapat dengan harga 1.000,-
Gue gak bisa
banyak ngebahas Ocit disini, kalau lo penasaran silahkan datang saja ke Industri
Nikomas atau cerita lebih lengkapnya ada di novel gue. Dan ini adalah sedikit part tentang Ocit dinovel gue.
Setelah beberapa hari berlalu, Lusi bilang jangan suka maen ke kali diujung jalan, suka
ada penampakan anak kecil yang mancing dikali kalau sore-sore, katanya sih tuh anak keturunan bangsa Jin, ada yang bilang juga
korban pembunuhan yang tempo hari geger dikampung.
Kampret... berarti kemaren aku ngajak ngobrol anak Jin, pantes ajah si Ocit
mukanya agak pucat gitu, tingkahnya aneh dan
tatapannya kosong.
Inspirasi itu bisa
didapat dimana saja dan kapan saja, bahkan Ocit yang belum jelas makhluk apa
bisa ngasih inspirasi, dari situ aku dapat pelajaran berharga banget. Thanks
Ocit semoga kau tenang dialam sana, lupakan saja obrolan sore kemarin.
***
Tahukah kamu setelah kejadian
tersebut aku langsung membuat sebuah puisi, masih sedikit ingat isinya sedikit,
semoga hampir sama seperti puisi yang sudah dikumpulkan untuk tugas pelajaran
bahasa indonesia saat itu. Kira-kira seperti ini puisinya :
“Wahai sore yang indah, merasakah iri engkau kepadaku
sekarang. Karena aku sudah punya tempat baru yang nyaman. Aku juga sudah punya
teman yang menyenangkan sekarang. Sekarang engkau mau apa lagi wahai sore yang
indah ? oh iya engkau akan berganti dengan malam yang tak kalah indah pula.”
--- Tb. Agra Al- bantani ---
baca ini, aku jd kepengin baca novelnya :).. jd penasaran baca ttg ocit
ReplyDeleteNah... silahkan langsung beli :)
DeleteOcit normal kan, mas dani? .....
ReplyDeleteKamu tidak baca paragraf ke-4 dengan baik. Ayo baca ulang
Deleteklw novelnya laku berarti kudu harus dikasi sedikti ke Ocit... soalnya dia dibawa2 ke novel mas :D oh iya saya follow blognya ya mas
ReplyDeleteSilahkan follow dan terimakasih sudah mau rendah hati memfollow ;)
DeleteOciitt :'))
ReplyDeleteGila aja ya, Mizone harga seribu. Gue juga dong mau beli disitu. Heuu.
Yaelah sama aja kaya Ocit nih bocah
DeleteJadi, siapakah sosok ocit sebenarnya? penasaran woy pensaran -_-
ReplyDeleteHayo... siapa hayo...
Deletepadahal saya udah penasaran pengen mengenal ocit lebih dekat dan jika boleh akrab, supaya kita bisa menyatu hati gituh....
ReplyDeleteSELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1436 H.
TAQABBAL ALLAHU MINNA WA'MINKUM
Maaf lahir batin juga sebelumnya :)
DeleteLebih lengkap kuceritakan didalam novel jika mau dan punya uang bisa dibaca disitu
Ocit~ Halooo~
ReplyDeleteKak, bukunyaaa, kak... Boleh dibeli dengan harga seribu gak? Ini aku. Ocit. :')
Boleh... sertakan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan :p
Deletesosok seperti Ocit ini, ada juga di dekat rumah, tapi tidak pernah beli mizone harga 3.400 dengan uang seharga 1000 ribu, tapi sosok ocit ini cukup lucu juga bikin gemes dan kesal pastinya....
ReplyDeleteSELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1436 H.
TAQABBAL ALLAHU MINNA WA'MINKUM
maaf lahir batin juga mas zulham. saya yakin banyak sosok seperti ocit diluar sana :)
Deleteminta beliin mizone ama ocit aja ah biar murah
ReplyDeletehahaha sana Gung, gue mah gak berani
DeleteGue belum punya novelnya niih. :(
ReplyDeleteEh eh eh tapi kalau bayar mizone cuman seribu dan gak ada yang marah gue mah juga mau pura-pura autis. Huehehehe.
Beli atuh ih Kresnohadi
Deletemen, sungguh petugas indomampet yang baik hati. sangat mengerti.... pantaslah sekarang indomampet lebih rame dari agakmampet. ternyata dia itu tokoh nyata toh
ReplyDeleteSudah kubilang nyata pasti ada
DeleteOcit seorang yang nyentrik abis hahaha
ReplyDeletepengen beli bukunya
Jangan beli ih kalau gak punya uang, minjem aja sama Ocit biar kamunya diminta uang seribu :p
Delete