Klo gue gak ngambil MK ini lagi, kemungkinan besar gue gagal wisuda tahun ini dan harus mengulang di tahun depan.
Jangan dahulu lo
menyangka gue goblog sampai disini karena gak lulus MK Akuntansi, gue gak lulus
bukan karena goblog atau bukan juga karena malas dan bodoh, tapi karena gue gak faham sama sekali sama Akuntansi. Oke
silahkan lo bisa bilang goblog sekarang.
Sulit buat gue membuat
neraca keuangan, laporan keuangan, membaca saldo awal, laba dan rugi yang
nominalnya ratusan sampai jutaan rupiah. Yang parahnya lagi uang fisiknya sama
sekali gak ada ditangan gue, Cuma ada tulisannya dan contoh soalnya doang. Itu sama aja lo punya hati
tapi gak ada cinta. Percuma...
Dalam bidang konsentrasi ilmu
yang gue ambil yaitu soal ekonomi manajemen, peranan dari Akuntansi itu sangat penting loh dalam
menyediakan informasi bagi masyarakat secara keseluruhan, terutama bagi
pengambil keputusan, para manajer, dan profesional. Masalahnya mereka kan yang
bertugas mengambil keputusan, kenapa harus gue coba yang pusing. Dasar manajer
bego, makannya kuliah yang bener biar bisa ngambil keputusan sendiri.
***
Oke kita lupakan Akuntansi
sejenak, saat gue memasuki ruangan tersebut gue merasa asing. Bayangkan gue
yang semester 8 bahkan lagi mengerjakan skripsi waktu itu, harus berbaur dengan
anak semester 2 yang baru masuk kuliah kemaren. Bayangkan suasana kelas waktu itu, berisik sumpah gue kaga tahan.
Gue sih asik-asik aja,
soalnya tampang gue masih unyu seperti anak semester 2. Jadi, masih pantes lah
sejajar dengan mereka di kelas dan gak dipanggil Om pas masuk atau dikira
dosennya. Yang jadi masalah adalah ketika salah satu siswi semester 2 mengajak
gue ngobrol.
“Hai, anak baru yah?”
“Hehehe, iya hai, bukan
ko udah lama.(lama banget, lebih lama dibanding lo semua yang ada dikelas ini).”
Yang dalam kurung itu jawaban lewat hati.
“Tapi ko jarang liat
yah.”
“Iya saya jarang
keliatan, kecuali kamu punya mata batin.”
“Loh berarti kamu
setan?”
“LO TUH YANG
SETAN,,,!!!” jawab kesel gue, tapi hanya diucapkan didalam hati saja dan
menjawab dengan pelan “Stttt... saya hanya mengulang ko mbak di kelas ini,
sekarang lagi ngerjain skripsi.”
“Hemmm, berati Kakak ini
senior saya dong?”
“Iya senior yang bego
dan terjebak masa lalu susah move on jadi ngambil MK ini lagi.”
Siswi itu namanya
Murni, dan sekarang resmi dia satu-satunya siswi dikelas itu yang tau klo ada
senior yang menyusup dikelas anak semester 2. Yaitu gue.
Dengan berbagai penjelasan dari gue yang
dibuat agar dia mengerti mengapa harus ada keadaan yang sekarang gue alami dan
sedikit ancaman untuknya agar Murni tidak banyak bicara dan cerita ke siswa
lainnya. Gue malu klo ketahuan, ketahuan senior yang bego.
Murni banyak membantu
gue melewati kontrak ulang MK ini, dari mulai ngasih contekan, ngasih catetan
dan
ngabsenin gue klo males masuk. Tapi sayangnya dia gak pernah beliin gue makan siang dan minum. Dia juga pandai berakting didepan
kawan-kawannya yang curiga akan keberadaan orang asing seperti gue.
Gue banyak berpesan
kepada dia, terlebih soal kehidupan kuliah yang belum dia tau tapi sudah gue
rasakan. Menasehati Murni agar tidak seperti gue yang gak perduli sama
pelajaran dan nilai lalu akhirnya jadi repot saat menjelang semester akhir.
“Menurut Kakak, sama
tidak waktu itu dengan sekarang, yah waktu Kakak masih semester 2 ?”
“Iya sama, masih mikirnya
senang-senang aja, bercanda aja, males-malesan kuliahnya, sifat SMU masih
kebawa kebangku kuliah.”
“Contohnya?”
Kenapa Murni harus menanyakan hal ini ke gue, jadi bingung mau jawab apa. Klo gue jawab jujur itu sama aja gue ngebongkar aib masa lalu, tapi klo gue gak jujur gue takut kedepan nasib Murni sama kayak gue.
Dulu gue seperti mereka,
kuliah yah biar gak bete aja dirumah, sekedar ngisi absen dan kadang tujuan
lain diluar kuliah lebih mendominasi. Alhasil beberapa mata kuliah gue ancur
nilainya. Keseriusan dalam belajar hampir gak ada di hati gue.
Murni yang mendengarkan
nasehat gue dengan amat serius seolah sedang dinasehati orang yang tepat. Padahal
klo dia sedikit berfikir mungkin Murni akan sadar, bahwa dia dinasehati orang
yang kuliahnya gagal.
Gue bilang ke Murni, kuliah lo yang bener, fahami ilmunya, jangan anggep enteng penjelasan dosen dan banyak-banyak bergaul sama orang yang serius belajar. Agar lo terhindar dari godaan temen yang ngajak bolos pas jam kuliah.
***
Akhirnya dalam waktu
yang ditargetkan gue berhasil menyelesaikan kontrak ulang ini. Dan tandanya
harus berpisah dengan Murni dan siswa lain yang ada dikelas tersebut.
Gue mau Murni bisa
belajar dari orang gagal seperti gue, apalagi klo Murni bisa membaca
gerak-gerik gue saat mengikuti mata kuliah dikelasnya yang cenderung tidak
nyaman. Rasa tidak nyaman berbaur dengan masa lalu buruk yang pernah dilalui
dan menyebabkan sekarang menjadi repot.
Nah, menurut kalian apa
yang bisa diambil hikmahnya dari cerita ini ? silahkan share di kotak koment,
jika gak ada hikmahnya berati gue ngantuk dan berhasil nulis cerita ini tanpa memberi tujuan khusus selain menambah jumlah postingan aja, Dah...
Kalau udah kuliah berarti harus makin dewasa dan berpikir jauh. :D
ReplyDeleteDewasa apa beradegan dewasa? mikirnya jangan jauh-jauh nanti lupa pulang. :D
DeleteBisa jadi keduanya, karena manusia kan kadang kayak gitu. :D
DeleteGa jauh-jauh kok, asal sesuai aja sama diri sendiri.
nggak cuman sekedar absen sama lulus ditiap matkul,tapi kita juga paham sama apa yg kita pelajarin dan ilmunya dpt. tapi gue juga kadang masih ngejar yg penting matkul ini lulus, matkul itu lulus tanpa dpt esensi ilmunya --"
ReplyDeleteNah itu kata kuncinya "ilmu"
DeleteLebih dewasa intinya ya kan bang dhani.
ReplyDeleteDewasa dan menerima ilmu walaupun dari orang gagal.
Deletedalem amat --> "Itu sama aja lo punya hati tapi gak ada cinta. Percuma..."
ReplyDeletebtw tuiter gw udah ga aktif, klo mo hub gw ke yandhi.ramadhana@gmail.com aja. Itu juga klo lo mau :D
Kenape akun lo, kena hack yah? bikin lagi atuh yang baru. Iya nanti gue kirim kontak gue ke email lo Yand
DeleteHikmah yang dapat diambil : Nanti kalo kenalan sama junior, jangan minta contekan aja, tapi minta beliin makan, minum, kalo perlu bayarin duit kosan.
ReplyDeleteHaha. Becandaa.
Oiya mas dani, kalo khilaf mau main ke blog lagi namanya devafredeva.blogspot.com ya, yang devadevow.blogspot.com kemaren udah ganti nama soalnya. Hehe. Makasih sebelumnnya. :D
Oke Deva, meluncur nih kesana ke Blog baru kamu, mau minta contekan, makan sama minm juga yah :p
Delete