Tadi siang gue shalat Jum’at.
Bukan karena paksaan, tapi karena tadi bukan hari Sabtu. Coba kalau tadi hari Minggu,
pasti gue bakal ikut car free day
sambil nenteng Tamiya.
Ada yang sedikit menganggu
pikiran gue pada jum’atan kali ini. Bukan hal sepele seperti orang yang tidur
saat khotbah, bukan juga salah satu jama’ah yang datang beribadah tapi pakai
kaos My Trips My Adventure, bukan,
bukan itu. Tapi tadi pas jum’atan gue liat ada salah satu orang yang sedekah
dikotak amal mesjid sebesar 2.000perak. Dan itu membangkitkan keresahan gue.
Semenjak aktif Stand Up Comedy gue jadi gampang resah sama keadaan sekitar |
Pasti sampai disini juga
bakal ada yang ngomong “Gak usah ngurusin
nominal amal ibadah orang, urusin aja amal ibadah lo sendiri...”
Ok,ok,ok. Gue ngerti ko soal
itu. Tapi yang namanya gue sih sesuatu yang menganggu pikiran biasanya sesuatu
hal yang menarik untuk dipelajari, digali dan tentunya jadi opini disini.
Karena ini adalah blog tentang opini gue Si Karung Goni. Kalau gak setuju
silahkan buka blog lain.
“Lah,
terus emang apa salahnya sih orang sedekah 2.000perak?”
Siapa juga yang bilang
salah. Bagus ko menurut gue, segitu mah udah mau sedekah bagus namanya. Mau
nominalnya 2.000, 200, 20 (emang ada yah pecahan uang 20). Sekali lagi gue
tekankan gak ada yang salah. Lagian mau lo sedekah berapapun gak berpengaruh
kedalam kehidupan gue sedikit pun.
Masalahnya ini orang nenteng
smartphone yang harganya diatas 1juta dan gue yakin hape ini butuh asupan dana
kurang lebih 50.000 untuk kuota internet.
Masalahnya juga ini orang
nenteng rokok disalah satu tangannya dan gue tau harga rokok itu diatas
15.000,- Belum lagi dompet yang menyembul disaku belakang menandakan ketebalan
isinya, indikator lain dia mampu memberi lebih dari 2.000 masih bisa dilihat dari
gaya juga pakaian yang dikenakan. Belum hitungan kendaraan yang dipakainya ada
diparkiran halaman masjid.
Masa sih... beli kuota
internet 50.000 eh giliran ngisi kotak amal mesjid 2.000. Ini orang kaga mau
kebagian kuota surga kali yah?
Pastinya respon dari pembaca
sampai disini akan seragam untuk bilang “Yang
penting ikhlas... mau 2.000 juga diterima kalau ikhlas, daripada 2jt tapi gak
ikhlas, kan Tuhan itu tidak memandang seberapa besar harta yang kau korbankan.”
Serius gue juga bingung
harus jawab apalagi kalau udah diginiin. Yang pasti gue percaya orang itu pasti
ikhlas. Orang Cuma 2.000 masa sih gak ikhlas. Tapi, kalau masalah Tuhan tidak
memandang seberapa besar harta yang dikeluarkan gue agak gak setuju aja yah.
Sekarang gue balik nanya aja deh, silahkan jawab dikolom komentar yah...
Apa sama orang yang
berkorban nyawa dengan orang yang hanya berkorban kuku?
Apa sama orang yang hanya
sedekah 2.000 dengan orang yang sedekah 2.000.000?
Ga sama bang
ReplyDeleteOrang yg sedekah 2000 itu kasih duitnya 2000
Trus orang yg sedekah 2 juta itu kasih duitnya lebih dari 2ribu bang
Wah... Jawaban ug informatif hehehe
Deletebisa macem2, tergantung sikonnya, bisa jadi orang yang ngasih 2000, cuma punya uang 2000 itu.. selebihnya adalah pinjeman.. jadi dia ikhlas bener2 semua uangnya dimasukin ke kotak..
ReplyDeletelagipula yang menilai bukan kita kan..
bisa macem2, tergantung sikonnya, bisa jadi orang yang ngasih 2000, cuma punya uang 2000 itu.. selebihnya adalah pinjeman.. jadi dia ikhlas bener2 semua uangnya dimasukin ke kotak..
ReplyDeletelagipula yang menilai bukan kita kan..
Lah, komentar lo juga semacam penilian deh
DeleteKendaraan dan handphone nya mungkin inventaris kantor, dan rokok adalah makanan dia satu-satunya. Jadi gak bisa lunch nasi, cuma ada rokok buat dimakan, hahaha :p
ReplyDeleteApapun kalau kamu yang ngomong mah lucu aja deh.
Delete