Gue
harus menuliskan ini sekarang, sebelum semuanya benar-benar akan terlupakan,
sebelum rasa sakitnya hilang karena waktu dan terbiasa. Entah mulai darimana
yang jelas ada sesuatu yang berakhir hari ini. Tepatnya terpaksa harus
diakhiri.
Menyalahkan
diri masing-masing itulah sekarang kiranya, merasa diri kita yang paling salah
juga sudah, merasa paling sakit silahkan saja, urusan perasaan itulah urusanku
sendiri, sedih ataupun senang tak ada yang perlu tau dan apabila engkau yang dimaksud ingin lebih melihat sebuah
kekecewaan, jangan pernah berharap banyak karena tak mungkin.
Ini
pilihan untuk membuka hati dan menuangkan perasaan, resikonya tentu rasa sakit
karena keadaan tak sesuai harapan, jika engkau tak bisa memilih harusnya dari
awal tak usah memaksa masuk, jika tak bisa perjuangkan seharusnya dari awal
jangan menuntut ini dan itu dari gue.
Jika hari ini bentuk penghianatan, cara engkau mencundangi, atau yang engkau katakan pilihan hidup yang sulit. Gue gak perduli, yang pasti ini sejarah.
Seorang anak tak bisa menentang kehendak orang tuanya, tetapi gue juga seorang anak, buktinya masih bisa memilih sendiri pakaian apa yang ingin dikenakan, jika dipaksa memakai tentu tak nyaman, orang tua tak pernah salah, tapi anak punya hak untuk memilih pakaian mana yang ingin dia pakai. Kecuali anak itu idiot tanpa pemikiran normal.
Bukanlah
membenci apalagi tertawa, hanya ingin terbang bebas, meninggalkan engkau
bahagia, gue sejak awal terbiasa sendiri dan tak akan gundah jika akan sendiri
lagi. Karena bagi gue kesendirian adalah keabadian. Dilahirkan sendiri dan nanti
dipendam pun sendiri.
Terimakasih
atas ceritamu yang menjadi ceritaku, warna hidup yang indah selama ini,
terimakasih juga engkau pernah mau.
Jangan mengaku engkau paling salah, karena jika gue salah pasti juga tak mau ngaku salah. Itulah manusia selalu merasa paling sempurna ditengah banyak kekurangannya.
Jika
kalian atau engkau melihat gue masih bisa tegar, masih bisa rela, tertawa,
bercanda dan tersenyum sampai sekarang. Itu semua bukan karena gue hebat dan
gue sempurna. Tapi karena gue pahlawan cinta yang siap memperjuangkan cintanya
dengan senjata dan caranya, siap sakit siap mati siap terluka.
Dan
ingat, tak pernah ada dendam sedikit pun. Membuktikan bahwa engkau akan
menyesal pun tak terniat sedikit pun, biar kan semuanya berjalan sesuai
rencananya, sampai nanti gue sadar bahwa betapa indahnya rasa sakit, betapa
perlunya rasa sakit, dan betapa butuhnya gue akan rasa sakit.
Rangkaian
kata dan kalimat ini tak akan mampu mengembalikan semua, setidaknya
mengantarkan kepada titik nol perjuangan pahlawan cinta ke medan perang berikutnya.
Selamat berbahagia engkau disana. Jika cinta itu indah inilah saatnya yang tepat untuk membuktikan semua itu, karena kejadian ini mengikis kepercayaan atas semua itu.
---
Pahlawan Cinta ---
hahahaha awas ada pahlawan cinta .....
ReplyDeletehahahahah
Deleteastaga pahlawan cinta... wkwkwk...
ReplyDeletekayaknya lebih tepat kalo "Penggalau Cinta"
Galau cuma buat orang lemah
Deletepahlawan cinta lah :(
ReplyDeletebtw beneran ada gak yee pahlawan cinta.. mungkin org yang comblangin bisa disebut pahlawan cinta yak hahaha
Yang berjuang biasanya disebut pahlawan :D
Deletemau dong di-pahlawanin sama kamu *gagalfokus*
ReplyDeletekata-katanya indah bro, tersirat ketidakikhlasan dalam pelepasan tapi kesenangan karena telah memperjuangkan
hehehe makasih mau baca Christina, kirain kaya yg lain cuma liat judul sama gambarnya doang.
Deletepahlawan cinta kalau diputus cinta harus tetap semangat ya .. hahaha :D
ReplyDeleteIya jangan kalah semangatnya sama Ibu-ibu tukang kue. Pagi-pagi udah ngangkat (ke)ROKET :D
DeleteUhuk uhuk, mau mengabdi sebagai pahlawan cinta nih ceritanya? :p
ReplyDeletePahlawan tanpa cinta dulu aja kali yah :p
Delete